Membangun Generasi Unggul
Beragama Beretika dan Beradat
M
|
Firman Allah menyebutkan, “kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS.Ali Imran : 110).
Generasi Unggul harus tumbuh menjadi kelompok “para pemuda pemudi yang penuh dengan keimanan kepada Allah dan Allah lengkapkan mereka lagi dengan hidayah.” (QS.al Kahfi).
Generasi Unggul memiliki akal budi yang jernih. Berkemampuan menghadapi berbagai tantangan global. Mereka memiliki jati diri sesuai fitrah anugerah Allah, yakni Beriman, Beretika, Berakhlak dan Beradat Istiadat yang selalu mengajak kepada kebaikan serta melarang dari kemungkaran.
Tantangan masa kini sangat berat. Diantara lain infiltrasi budaya sekular yang menjajah mentalitas manusia. Selain itu juga the globalization life style yang salah pasang. Akibatnya subur tumbuh budaya lucah yang menonjolkan keindahan sebatas yang dilihat, didengar, dirasa, disentuh, sensual, erotik dan seronok. Lebih jauh, mengarah kepada sikap hedonis, kadang-kadang ganas (anarkis). Bahaya lainnya adalah, kebiasaan menengggak miras, pergaulan bebas dan kecanduan madat dan narkoba. Hal sedemikian itu terjadi karena mengabaikan batasan-batasan perilaku luhur yang telah menjadi ”kesadaran kolektif” di dalam pergaulan masyarakat berupa seperangkat aturan dalam menata kehidupan bersama.
Strategi membangun masyarakat beradat itu akan berhasil manakala selalu kokoh dengan prinsip, qanaah dan istiqamah. Berkualitas dengan iman dan hikmah. Berilmu dan matang dengan visi dan misi. Amar makruf nahyun ‘anil munkar dengan teguh dan professional. Research-oriented berteraskan iman dan ilmu pengetahuan. Mengembalikan Minangkabau keakar Islam tidak boleh dibiar terlalai agar tidak lahir bencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar