Selasa, 16 Desember 2014

Membangun Generasi Unggul



Membangun Generasi Unggul Beragama Beretika dan Beradat 


M
EMBANGUN GENERASI UNGGUL. Generasi Muda adalah kelompok besar di tengah satu bangsa. Mesti dibentuk menjadi Generasi Unggul (khaira Ummah) yang akan memikul amanah peran pelopor perubahan (agent of changes) berbekal keyakinan dan keimanan kepada Allah SWT selalu melaksanakan misi amar makruf nahyun anil munkar

Firman Allah menyebutkan, kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS.Ali Imran : 110). 

Generasi Unggul harus tumbuh  menjadi kelompok “para pemuda pemudi yang penuh dengan keimanan kepada Allah dan Allah lengkapkan mereka lagi dengan hidayah.” (QS.al Kahfi).  

Generasi Unggul memiliki akal budi yang jernih. Berkemampuan menghadapi berbagai tantangan global. Mereka memiliki  jati diri sesuai fitrah anugerah Allah, yakni Beriman, Beretika, Berakhlak dan Beradat Istiadat yang selalu mengajak kepada kebaikan serta melarang dari kemungkaran. 

Tantangan masa kini  sangat berat. Diantara lain infiltrasi  budaya sekular yang menjajah mentalitas manusia. Selain itu juga the globalization life style  yang salah pasang. Akibatnya  subur tumbuh budaya lucah yang menonjolkan keindahan sebatas yang dilihat, didengar, dirasa, disentuh, sensual, erotik dan seronok. Lebih jauh, mengarah kepada sikap hedonis, kadang-kadang ganas (anarkis). Bahaya lainnya adalah, kebiasaan menengggak miras, pergaulan bebas dan kecanduan madat dan narkoba. Hal sedemikian itu terjadi karena mengabaikan batasan-batasan perilaku luhur yang telah menjadi ”kesadaran kolektif” di dalam pergaulan masyarakat berupa seperangkat aturan dalam menata kehidupan bersama.  

Strategi membangun masyarakat beradat itu akan berhasil manakala selalu kokoh dengan prinsip, qanaah dan istiqamah. Berkualitas dengan iman dan hikmah. Berilmu dan matang dengan visi dan misi. Amar makruf nahyun ‘anil munkar dengan teguh dan professional. Research-oriented berteraskan iman dan ilmu pengetahuan.  Mengembalikan Minangkabau keakar Islam tidak boleh dibiar terlalai agar tidak lahir bencana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar